SEJARAH
BULU TANGKIS DI DUNIA
Permainan ini ada yang berpendapat telah berkembang di Mesir kuno pada 2000
tahun lalu tetapi ada yang beranggapan juga berkembang di India dan
Republik Rakyat Cina. Asal mula dari permainan ini ialah sebuah permainan etnis
Tionghoa, Jianzi yang menggunakan kok tetapi tanpa raket. Objeknya seolah olah
dimanipulasi dengan kaki. Objek atau misi permainan yaitu menjaga kok agar
tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di
daratan eropa yaitu Inggris sejak zaman pertengahan sebuah permainan untuk
anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Sebelumnya
anak-anak biasanya akan memakai pemukul/tongkat (Battledores) dan
bersiasat bersama untuk bisa menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya jatuh
ke tanah.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan
Siam (sekarang Thailand) pada waktu mereka mengolonisasi Asia. Dan akhirnya
anak anak memainkannya.
Olah
raga yang bersifat kompetitif ini diciptakan oleh petugas Tentara Britania
di Pune, India sekitar abad ke-19 saat adanya tambahan jaring dan memainkannya
secara bersaingan. Karena berada di kota Pune yang dulunya sebagai Poona,
permainan ini akhirnya dikenali sebagai Poona.
Kemudian
tentara itu membawa permainan itu kembali ke Inggris sekitar 1850-an.
Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet
oleh Isaac Spratt, seorang penyalur berbagai mainan Inggris, judulnya
"Badminton Battledore - a new game" (Battledore bulu tangkis - sebuah
permainan baru). Olahraga tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton
House), estat Duke of Beaufort's di kota, Inggris yaitu Gloucestershire.
Rencengan
peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi
yang menaungi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan
internasional pertamanya tampil pada pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan
All England. Bulu tangkis menjadi sebuah sangat populer di dunia, terutama untuk
Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di
negara-negara Skandinavia.
SEJARAH BULU TANGKIS
DI INDONESIA
Pada zaman penjajahan ada banyak asosiasi bulutangkis di Indonesia yang bergerak
sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan cita-cita perjuangan di alam negara
merdeka, tidak bisa dibiarkan. Harus diusahakan satu organisasi secara
nasional, sebagai wadah pemersatu permainan ini.
Untuk
menempuh mendapatkan wadah organisasi maka cara yang diambil adalah
mempertemukan tokoh bulu tangkis dalam satu rapat atau kongres. Cukup sulit
memang, tapi Satu hal yang bisa ditempuh adalah lingkup pulau jawa saja. Itupun
bisa dilakukan setelah terbentuknya Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia atau
PORI.
Usaha
yang dilakukan oleh Sudirman dan kawan kawan melalui perantara surat yang
intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan dampak positif. Maka
dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di kota Bandung terbentuklah PBSI (
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut adalah
kongres pertama PBSI. Dengan ketua umum A. Rochdi Partaatmadja, sebagai
ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir,
Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei
Liong.
Dengan
adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah /
propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengurus Dareah sedangkan
Pengurus Cabang adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat
kotamadya / kabupaten. Pada akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengurus daerah di
seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-Timur ) dan sebanyak 224 Pengurus
cabang, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI sekitar 2000
perkumpulan.
0 komentar:
Posting Komentar